Minggu, 31 Oktober 2010

CAMPING di Gunung Sinabung (Lau Kawar)




















Alkisah hiduplah seorang nenek yang tinggal di puncak gunung Sinabung. Nenek
tidak begitu menyukai keramaian. Makanya ia mengasingkan diri di gunung. Ia
mempunyai sebuah keluarga di kaki gunung yaitu anak dan beberapa orang cucu.
Pada suatu waktu keluarganya mengadakan kenduri. Lalu keluarga itu mengutus
seorang cucu untuk mengantarkan makanan ke nenek yang ada di puncak gunung. Di
tengah jalan cucu tersebut kelaparan lalu memakan makanan dan ikan yang hendak
ia berikan ke neneknya. Dan betapa murkanya nenek setelah melihat bahwa ikan
yang dikirimkan keluarga untuknya hanya tinggal tulangnya saja. Tanpa basa-basi
nenek menampar cucunya. Karena tamparan itu maka terbentuklah danau Lau Kawar
yang kalau dilihat dari atas gunung, danau itu berbentuk telapak tangan yang
ujung-ujungnya menjari. “Jadi itu Teh” asal-usulnya Lau Kawar menurut masyarakat
sekitar. Sidik mengakhiri ceritanya. Aku hanya berfikir betapa kuatnya ya nenek
itu bisa tinggal sendirian di puncak Sinabung. Dan betapa
saktinya sampai-sampai tamparannya membentuk sebuah danau. Ah namanya saja
Legenda. Boleh percaya boleh tidak. Tapi kalau benar hal tersebut terjadi
berarti pendakian gunung itu dipelopori oleh nenek tadi. Wah hebat ya.



Tidak ada komentar: